Argoterkini.com – Pelaku usaha waswas dengan lonjakan kasus varian Omicron. Sebab jika kasus terus menanjak sudah bisa dipastikan menganggu aktivitas bisnis.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengungkapkan, saat para pengusaha di beberapa sektor sedang mempersiapkan stok untuk memenuhi lonjakan kebutuhan untuk Ramadan dua bulan lagi.
“Jika nanti pahit -pahitnya Pemerintah melakukan pembatasan. Harapan kita cepat pulih,” katanya, di Jakarta, Jumat (28/1).
Sarman menjelaskan, bulan puasa merupakan periode perputaran uang terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, pelaku usaha siap-siap memanfaatkan momentum itu.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, masalah Omicron ini bisa segera diatasi,” jelasnya sebagaimana dilansir dari RM.id.
Sarman menuturkan, Kadin sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk meredam lonjakan kasus. Salah satunya dengan mendaftarkan vaksin booster untuk karyawan yang sudah aktif masuk kantor.
Bakal Kolaps Lagi
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman memprediksi, kalau Pemerintah menarik rem darurat untuk mengendalikan Omicron, ada potensi terjadinya kembali gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawan.
“Bagaimana bayar karyawan kalau nggak jalan apa-apa. Karyawan dirumahkan, mesti dibayar gajinya. Cadangan modal habis untuk membayar gaji karena kami tidak produksi, bayar operasional perawatan gedung walau tidak dipakai,” jelasnya.
Menurutnya, harus ada solusi yang lebih efektif jika Omicron makin masif.
“Remnya jangan kurangi kinerja, tapi perketat protokol kesehatan. Kalau menggunakan rem darurat untuk kurangi aktivitas kerjaan, bakal kolaps lagi,” ujarnya.
Sumber: RM.id