Argoterkini.com,Pekanbaru – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) provinsi Riau 2024 untuk tingkat SMA telah berakhir, dan telah diumumkan hasilnya pada tanggal 01 Juli 2024.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Masyarakat Pejuang Zonasi (MPZ) tetap konsisten mengadakan pengawalan ketat setiap tahun.
Menyikapi hasil pengumuman tersebut MPZ mengadakan pertemuan di RM Selera Kampung pada Selasa pagi, 02 Juli 2024 pukul 09:00 WIB.
Hal itu disampaikan Sri Deviyani selaku koordinator MPZ kepada awak media Argoterkini.com melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA), Selasa, 02 Juli 2024.
Saat ditanya terkait apa yang dibahas oleh MPZ, Sri Deviyanimengatakan tujuan pertemuan tersebut adalah membahas PPDB mulai dari proses pendaftaran, seleksi hingga pengumuman serta menganalisa kemungkinan kecurangan yang terjadi pada PPDB tahun ini.
Beberapa pengurus MPZ yang hadir antara lain : Israwati yang menangani IT, Era yang juga pemilik RM Selera Kampung, Indrawati dan Asmaniar serta beberapa pegiat lainnya.
Sri Deviyani mengamati ada fenomena menarik di tahun ini yaitu jika dilihat radius terakhir memang jauh lebih panjang, tetapi kita jangan terkecoh, karena hasil real di jalur zonasi tetap minim, akan tetapi karena ada limpahan kuota dari jalur lain yang sudah diatur di dalam juknis makanya radius menjadi panjang.
Tambah Sri Deviyani, tentu saja pelaksana PPDB tidak berani memainkan sisa kuota jalur lain karena gamblang diatur dalam juknis,
namun kita dapat menduga terjadi kecurangan karena tidak dicantumkan data alamat siswa dan tidak dilakukan verifikasi faktual.
Sri Deviyani memberi contoh SMAN 1 memiliki daya tampung sesuai dapodik 353 siswa, pada sistem PPDB 2024 hanya 285, sisanya ada 68 seat kemana? Kemudian radius sebelum limpahan kuota jalur lain hanya 687 m, sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, dapat diduga terjadi kecurangan kartu keluarga (KK), dan setelah limpahan kuota jalur lain barulah radius berubah menjadi 1.335,93m
Tambahnya SMAN 2 memiliki daya tampung sesuai dapodik 352, pada sistem PPDB 2024 hanya menerima 275, sisa seat 77 kemana? Radius sebelum limpahan kuota jalur lain radius hanya 603.80m, jarak minim ini juga dapat diduga sarat dengan permainan KK, setelah limpahan kuota naik sedikit ke jarak 896.4m
Begitu juga SMAN 8 memiliki daya tampung sesuai dapodik 437, pada sistem PPDB 2024 hanya menerima 411, sisa seat 26 ke mana? Sebelum limpahan kuota jalur lain radius hanya 1.014m.
“Ini sangat tidak masuk akal dimana lingkungan sma 8 bukan padat penduduk usia sekolah. Patut diduga banyak permainan KK. Setelah limpahan kuota jalur lain sebanyak 82 seat, barulah jarak menjadi 7.872,93 m,” tutur Sri Deviyani.
Dari beberapa contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kami menduga dengan sangat keras bahwa PPDB tetap terjadi banyak kecurangan ujar Sri Deviyani
“Jadi apa gunanya pakta integritas antara ombudsman dan beberapa pihak yang tidak bisa mencegah hal ini? Padahal sebelumnya sudah kami paparkan dugaan-dugaan tersebut.
Atau hanya seremonial belaka?
Tahun ini kami memang tidak melakukan demo karena tidak ada gunanya teriak di depan orang pekak !” pungkasnya.
Dengan adanya slogan PPDB anti gratifikasi, MPZ minta dibuktikan kemudian dengan tidak adanya Anabel atau anak lewat belakang.
Sri Deviyani meminta agar panitia PPDB melakukan proses verifikasi faktual. “Namun apabila panitia tidak melakukan proses verifikasi faktual, hanya Tuhanlah yang tahu kebenarannya,” tegas Sri Deviyani.
Awak media telah berupaya mengonfirmasi Kepsek SMAN 8 Pekanbaru terkait informasi tersebut, namun sampai saat berita ini direlease belum ada tanggapan.*
Penulis :Mulyadi