Argoterkini.com : Sri Deviyani pegiat sosial yang selalu mengikuti perkembangan pembangunan provinsi Riau, sangat menyanyangkan beberapa kegagalan proyek yang dialami oleh Pemprov Riau dan cukup besar nilainya namun tidak sesuai dengan harapan Gubernur dan masyarakat Riau.
Hal itu disampaikan Sri Deviyani kepada awak media Argoterkini.com, Selasa, 16 Mei 2023.
Menurut Sri Deviyani kegagalan proyek tersebut diduga disebabkan oleh pemilihan pemenang tender yang dilakukan secara tidak profesional.
“Logikanya kalau bagian pengadaan barang dan jasa cerdas melakukan proses dan langkah dalam pelelangan, serta pengawasan ketat, tentu proyek mangkrak tidak akan terjadi,” ujar wanita yang memiliki anak yang mendapatkan beasiswa kuliah di negara Korea.
“Kelihatannya oknum pejabat lelang cenderung menjadikan pekerjaanya sebagai everything for commodity,” tutur wanita hobby berorganisasi ini.
“Seperti contoh pada proyek payung elektrik Mesjid Agung Annur Provinsi Riau, panitia menambah syarat tambahan membran payung yang tidak tanggung-tanggung harus mendapatkan dukungan dari principal
Membrane Heytex Germany, namun fakta persidangan dukungan membran payung ditandatangani oleh Mr Khasif yang bertanggung jawab untuk Asia Pacific, kalau principal harusnya dukungan langsung dari Jerman dong,” beber Sri Deviyani.
Sri Deviyani menyampaikan dengan cara panitia membuat syarat tambahan lelang harus dari principal dari Jerman, sama saja menghambat peserta lain yang memiliki kemampuan.
“Nah sekarang baru publik dan pengamat ramai-ramai menilai kejanggalan proyek, semua bersuara, coba dahulu panitia tidak minta syarat neko-neko belum tentu PT. Bersinar Jesstive Mandiri yang telah memenangkan lelang tersebut,” tutur Sri Deviyani.
“Sebaiknya Kadis PUPRPKPP dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa yang bertanggung jawab akan pelelangan mundur saja,” ucap Sri Deviyani menutup pembicaraan.
ATC