Pekanbaru: Ini Terobosan SPAM KPBU Perumdam Tirta Siak Atasi Jaringan Pipa TuaPekanbaru: Pembangunan proyek Sarana Pembangunan Air Minum (SPAM) dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), terus dilakukan.
Hal itu dilakukan agar pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum
(Perumdam) Tirta Siak Pekanbaru, bisa dilayani secara maksimal.
Direktur Perumdam Tirta Siak Agung Anugrah menjelaskan, sistem kerja jaringan pipa belum menerapkan pola DMA (District Metering Area).
Namun dengan proyek SPAM KPBU ini akan diterapkan DMA yang berfungsi sebagai cluster suatu kawasan pelanggan, yang terpisah dengan DMA lainnya. 1 DMA sekira 800 – 1000 pelanggan.
Pada kesempatan itu Agung menjelaskan Perumdam Tirta Siak, masih menggunakan jaringan pipa induk yang sudah lama, dan belum dilakukan dismantling terhadap jaringan tersebut.
“Jaringan pipa saat ini merupakan pembangunan tahun 1973 dan belum pernah dilakukan penggantian. Ada proyek tahun 1992 sifatnya pengembangan jaringan. Jadi pipa existing tahun 1973 masih ada hingga saat ini,” jelas Agung kepada www.argoterkini.com Rabu, 16 November 2022.
Agung menjelaskan pada area proyek SPAM KPBU, sesuai dengan DED (Detail Engineering Design) Tahap 1, untuk jaringan pipa yang berada di sebagian wilayah Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Sukajadi, sudah dilakukan penggantian dengan pipa baru jenis HDPE (High Density Polyethylene).
DMA itu berguna untuk memudahkan identifikasi kebocoran dan menjaga agar supply air tetap terjaga untuk pelanggan.
Jika terjadi kebocoran, maka DMA terdampak saja yg akan mengalami gangguan supply, tidak perlu mematikan keseluruhan untuk perbaikan.
Juga sebagai pemerataan dan pembagian pressure kepada pelanggan sesuai kebutuhan dengan melakukan analisis per DMA.
Sebelumnya adanya proyek SPAM KPBU, Perumdam memiliki pipa induk kapasitas existing sebesar 250 liter per second (lps), kemudian dengan adanya proyek KPBU kemudian kapasitasnya diupgrade menjadi 750 lps.
“Saat ini sudah tersedia 500 lps untuk kapasitas produksi. Untuk 250 lps lagi akan dilakukan pembangunan pada tahun 2026,” ucap Agung.
Terkait kendala dengan usia jaringan yang sudah tua, Agung menjelaskan
pipa tua berbahan Asbeztoz Cement Pipe (ACP) sudah banyak flok, rapuh sehingga mudah retak dan mudah menyebabkan kebocoran.
“Untuk menghadapi kendala kebocoran, perlu percepatan dalam penangan kebocoran sesuai prioritas: pipa dinas.
Bagi wilayah Pelanggan tertentu seperti wilayah timur (area Kecamatan Sail, dari arah jl. Sudirman ke arah timur) kami berikan kebijakan putus sementara karena memang saat ini air tidak sampai kesana karena kendala jaringan,” ujar Agung.
Pemutusan tersebut bertujuan supaya pelanggan terbebas dari biaya bulanan, namun nanti ketika kondisi jaringan sudah membaik.
Maka pelanggan akan dilakukan penyambungan kembali secara gratis tanpa biaya apapun.
“Kendala jaringan terjadi karena pipa existing yg rapuh sehingga tidak memberikan pressure air yg besar, kalau diberi pressure air yg besar akan berdampak pada kebocoran pipa karena kerapuhan pipa tdk sanggup menahan derasnya air,” ujarnya.
Untuk diketahui proyek SPAM KPBU ini dirintis mulai dari prasyarat, feasibility study, dan kualifikasi lainnya.
Sejak tahun 2016. Proyek SPAM ini mulai masuk pembangunan fisik sejak bulan Juli 2021.
PT. PP Tirta Madani sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan PT. PP Tirta Madani merupakan anak perusahaan PT. PP Infrastruktur.
Dengan adanya proyek SPAM KPBU ini merupakan upaya penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Perumdam.
“Namun upaya perbaikan ini tentunya bukan pekerjaan sim salabim semalam selesai, proses pembangunan infrastruktur proyek ini akan selesai dalam 8 tahap selama 8 tahun, setiap tahapannya menyelesaikan permasalahan di wilayah tahap tersebut,” ujar Agung.
Agung berkomitmen akan melakukan pembenahan.
Pembenahan baik dari sisi infrastruktur, manajemen, SDM, pelayanan, kualitas kuantitas serta kontinuitas air bagi pelanggan.
“Ke semua hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan pelayanan air minum yang baik bagi masyarakat Kota Pekanbaru,” pungkasnya. ATC