Argoterkini.com – CARA meningkatkan saturasi oksigen saat isolasi mandiri penting diketahui. Karena, meningkatkan saturasi oksigen bisa mengatasi masalah sesak napas ketika kadarnya di bawah 94 persen.
Pasien COVID-19 diwajibkan untuk sering memeriksa saturasi oksigen mereka. Jika saturasi turun di bawah 94 persen, seseorang harus mencoba ‘proning’ (berbaring tengkurap). Ini merupakan saran ahli medis untuk meningkatkan kadar oksigen.
Melansir laman The Indian Express, Kementerian Kesehatan setempat baru-baru ini membagikan panduan langkah-langkah untuk proning, posisi yang diterima secara medis untuk meningkatkan kenyamanan bernapas dan oksigen, dan karenanya bermanfaat bagi pasien COVID-19.
Mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah harus mengingat hal-hal ini sebelum mereka melakukan teknik proning:
Untuk melakukan teknik ini, Anda memerlukan bantal, yang satu harus diletakkan di bawah leher, dan satu atau dua lainnya di bawah dada melalui paha atas dan dua bantal di bawah tulang kering.
Berikut ini adalah posisi-posisi untuk melakukan proning, namun disarankan agar seseorang tidak menghabiskan lebih dari 30 menit di setiap posisi:
(Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen saat Isolasi Mandiri, Foto: @kemenkes_ri/Instagram)
– Mulailah dengan berbaring tengkurap
– Berbaring miring ke kanan
– Duduk dengan kaki terentang di depan Anda
– Berbaring di sisi kiri
– Kembalilah berbaring tengkurap
Yang tidak dan boleh dilakukan setelah proning:
– Hindari tengkurap selama satu jam setelah makan
– Pertahankan proning hanya sebanyak yang dapat ditoleransi dengan mudah
– Seseorang mungkin tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, karena merasa nyaman
– Bantal dapat disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan untuk kenyamanan
– Pantau setiap luka tekan atau cedera, terutama di sekitar tonjolan tulang
Siapa yang harus menghindari proning?
Tidak semua pasien COV?D-19 bisa melakukan teknik ini. Proning harus dihindari dalam kondisi seperti:
– Kehamilan
– Trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam)
– Kondisi kelainan jantung
– Fraktur tulang belakang, tulang paha, atau panggul yang tidak stabil.
Sumber: Okezone.com