Argoterkini.com : Sebagaimana pernyataan Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Pekanbaru Tavip Tria Candra, di beberapa media online bahwasanya dia menyampaikan bahwa rombongan belajar SMA 8 hanya 36 rombel dan pihaknya telah memperpanjang jarak.
“Ucapan Tavip di beberapa media online tersebut diduga tidak berdasarkan fakta maupun data dari Dapodik,” ujar Sri Deviyani yang selalu modis di tiap aksinya, Jumat 14 Juli 2023.
“Terkait peryataan kepsek membuat saya bukan hanya senyum dan geleng kepala, tapi saya terpingkal-pingkal, sebab Kepsek SMAN 8 diduga mencoba melakukan pembodohan dan pembohongan publik kepada sejumlah masyarakat,” tambahnya.
Bahkan Devi mempunyai bukti-bukti otentik yang mengacu pada data di Dapodik, seperti update pada bulan Juni lalu, di mana SMAN 8 terdiri dari 37 Rombel .
“Jika kepsek beralasan pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tercantum di sana standarnya adalah 36 rombongan belajar (rombel), tetapi mengapa pada saat PPDB tahun 2022 dibuka 11 rombel, kemudian dengan alasan undang-undang yang baru ditambah setelah PPDB,” pungkas Sri Deviyani.
Sri Deviyani juga mempertanyakan sebenarnya untuk siapa diberikan kelas tambahan atau penyesuaian.
‘Pertanyaannya siapa orangnya yang memenuhi kelas tambahan atau penyesuaian tersebut? apakah diduga ada anak titipan? mengapa laporan terbaru data Dapodik ada 37 rombel? justru tidak sesuai dengan Permendikbud No 22 tahun 2016 tersebut dan penjelasannya saya rasa terlalu mengada-ada dan tidak konsisten,” ujar Sri Deviyani.
Sri Deviyani menyampaikan acuan PPDB tahun 2023 adalah data Dapodik terbaru sesuai dengan Permendikbud No.1 tahun 2021 pasal 28 ayat 4 d, yang menyatakan daya tampung harus sesuai Dapodik.
“Jadi patut diduga modus setiap tahun adalah rombel dikurangi pada saat PPDB, tapi kemudian ditambah setelah PPDB dan kemudian baru dilaporkan setelah ada tambahan, sehingga data di dapodik tetap sama dan itu juga dilakukan oleh sekolab lainnya” tuturnya.
Sebagai Contoh kata Sri Deviyani bahwa SMAN 8 pada PPDB tahun 2020 membuka sebanyak12 rombel, namun faktanya anak kelas XII ada 13 rombel.
“PPDB 2022 sesuai ucapan Tavip di media online dibuka 11 rombel ternyata siswa kelas 10 sekarang terdapat 12 rombel. Bahkan ada selisih 125 anak, artinya ada penambahan sebanyak 125 anak setelah PPDB 2022. Kemudian PPDB 2023 seharusnya dibuka 13 rombel sesuai dapodik, tetapi hanya dibuka 12 rombel. Diduga setelah PPDB Kepsek dengan alasan yang sama yaitu koordinasi ke Disdik juga akan melakukan penambahan rombel,” jelas Sri Deviyani.
Sri Deviyani juga menyampaikan terkait penambahan jarak yang diklaim dilakukan Kepsek oleh SMAN 8.
“Bukan SMAN 8 yang menambah perpanjangan jarak dari 947 m menjadi 1.953 m dari tahun lalu, akan tetapi jarak ditentukan oleh banyaknya peminat dalam radius tersebut,” bebernya.
“Mengapa tahun ini bertambah? Karena juknis yang mengatur Kartu Keluarga (KK) minimal dua tahun, sehingga banyak wali casis terjebak telah mengurus KK satu tahun,” tambahnya.
Sri Deviyani menyampaikan bahwa dengan tidak adanya verifikasi faktual maka masyarakat pejuang zonasi (mpz) tetap meragukan keabsahannya.
“Dapat diduga SMAN 8 masih banyak mengakomodir KK tumpangan dan KK prematur, seharusnya jarak radius bisa lebih luas lagi apabila semua real anak asli tempatan. Jadi jangan lagi ada pembohongan dan pembodohan publik karena ada undang-undang KUHP yang bisa dipakai untuk pelaporan secara hukum,” tegas Sri Deviyani sambil menutup pembicaraan.
Penulis : Mulyadi