Argoterkini.com – Setelah “membunuh” layanan BlackBerry Messenger (BBM), BlackBerry kini menjual paten ponselnya kepada Catapult IP Innovations Inc. senilai 600 juta dollar AS (sekitar Rp 8,6 triliun).
Paten-paten tersebut termasuk paten legasinya untuk “mobile device” atau perangkat mobile, serta kategori “messaging and wireless networking” alias layanan pesan dan jaringan nirkabel.
Sebelumnya, BlackBerry berencana untuk melisensikan mereknya kepada perusahaan lain, seperti langkah Nokia yang menjual lisensi mereknya kepada HMD Global. Namun hal itu nampaknya tidak bisa terwujud.
Dikutip KompasTekno dari situs resmi BlackBerry, Jumat (4/2/2022), kesepakatan penjualan paten-paten itu telah tercapai, di mana BlackBerry akan menerima 450 juta dollar AS dalam bentuk uang tunai, dan sisa 150 dollar AS-nya akan dibayarkan dalam tiga tahun ke depan.
“Transaksi ini tidak memengaruhi produk, solusi, atau layanan BlackBerry yang dipakai oleh konsumen,” tulis pernyataan BlackBerry.
Penjualan paten ini statusnya masih menunggu persetujuan regulator di AS dan Kanada, yang setidaknya akan memakan waktu hingga 120 hari.
Catapult sendiri adalah perusahaan baru yang berbasis di Delaware, AS, yang dibuat untuk mengakuisisi paten-paten BlackBerry.
Catapult sendiri kemungkinan tidak akan membuat produk-produk baru dengan lisensi BlackBerry ini, melainkan menggunakan paten tersebut sebagai alat pencari uang, dikutip KompasTekno dari Android Community.
Salah satu caranya adalah dengan menuntut perusahaan yang diyakini telah melanggar paten-paten BlackBerry yang kini dimiliki Catapult.
BlackBerry saat masih bernama Research In motion (RIM) pernah menuntut beberapa perusahaan termasuk Apple, karena diduga melanggar paten, terkait teknologi USB charging dan teknologi komunikasi. (Rls)
Sumber : kompas.com