Argoterkini.com : Istilah Sekolah Vokasi (SV) terutama bagi KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) di Pekanbaru belum begitu populer, padahal UGM sendiri telah memiliki Sekolah Vokasi sejak 13 tahun yang lalu.
Sekolah Vokasi UGM adalah salah satu dari 18 fakultas dan 2 sekolah di UGM yang menyelenggarakan program sarjana terapan. Lulusan SV adalah Sarjana Terapan yang setara dengan S1/D4. Kurikulum yang diterapkan terdiri dari 5 semester kompetensi inti keahlian sesuai program studi, 2 semester magang, dan 1 semester Proyek Akhir.
Tak heran, Sekolah Vokasi semakin tahun semakin banyak peminatnya karena tidak hanya belajar teori tapi juga penerapan langsung. Hal ini disampaikan oleh Dekan SV UGM Bapak Dr. Ing.Ir. Agus Maryono yang merupakan lulusan Teknik Sipil UGM di pertemuan Pimpinan SV UGM dengan KAGAMA Pekanbaru, pada Kamis malam, 04 Mei 2023.
Pada Pertemuan tersebut Dekan Sekolah Vokasi UGM didampingi 2 orang Wakil Dekan, yaitu Bapak Dr. Wiryanta selaku Wakil Dekan bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dan Ibu Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Alumni, setelah kunjungan mereka dari PT. Riau Andalan Pulp and Paper.
Sedangkan, perwakilan dari KAGAMA Pekanbaru yang turut hadir antara lain, Ketua KAGAMA Pekanbaru, Muhammad Suhandi, Fajar Suryo Pratomo, aktivis lingkungan, Novri Ilham, Ka. UPT Jalan PUPR Riau, Reza Afnan, Direktur PPTM, Sohearto, Direktur KITB, Imron Rosidi Kadisnaker Riau, Anwari Konsultan Pemetaan, dr. Hary PTPN dan Kintansari Urip BRI yang merupakan pegiat-pegiat industri yang membutuhkan tenaga kerja siap pakai.
Menurut Muhammad Suhandi, banyaknya industri di provinsi merupakan sasaran yang tepat bagi SV UGM untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
“Dari sisi SV UGM membutuhkan industri sebagai tempat magang dan tempat kerja lulusan SV, dan dari sisi industri membutuhkan pekerja-pekerja yang siap pakai, sehingga industri tidak memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk melatih pekerja-pekerja yang baru lulus,” ucap Suhandi.
Selain itu Bapak Dekan SV UGM juga mengharapkan KAGAMA ikut mensosialisasikan SV UGM sehingga lulusan SMA/ SMK menjadikan SV sebagai pilihan utama.
“Terlebih lagi, SV UGM tidak hanya memagangkan mahasiswanya di industri-industri dalam negeri, tapi sudah sampai keluar negeri, sehingga mahasiswa SV UGM selama 1 tahun di luar negeri tidak hanya belajar tapi langsung bekerja,” beber Suhandi.
Selain itu Pak Dekan juga menyampaikan bahwa di UGM sendiri banyak temuan-temuan teknologi tepat guna yang bisa diaplikasikan di berbagai bidang industri.
“Salah satunya yang merupakan Hak Paten Bapak Dekan sendiri yang meraih Penghargaan Paten terbaik UGM, yaitu GAMA-RainFilter yang merupakan alat penyaring dan penampung air hujan yang dapat dipasang pada penangkap atau pemanen air hujan sehingga menghasilkan kualitas air yang memenuhi standar air bersih yang bisa diaplikasikan teman-teman KAGAMA di lingkungan mereka masing-masing,” pungkasnya.
Namun, UGM sendiri terbatas waktu dan tenaga untuk mengaplikasikan di masyarakat, sehingga diharapkan KAGAMA bisa memanfaatkanya dan membantu mensosialisasikan penggunaannya dalam bentuk pelatihan, juga untuk teknologi tepat guna yang lainnya untuk mendukung program-program hilirisasi sesuai dengan harapan Bapak Presiden Jokowi, yang juga merupakan anggota KAGAMA.
“Untuk itu kerjasama KAGAMA Pekanbaru dengan SV UGM ini adalah awal yang baik sehingga KAGAMA sendiri bisa semakin guyub, rukun dan migunani (berguna), dan UGM juga semakin banyak menciptakan lulusan-lulusan terbaik untuk menuju Indonesia Maju,” tutup Suhandi. ATC