Argoterkini.com Pekanbaru – Acara Peletakan Batu pertama pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru Riau, panitia Acara ini diketuai oleh Bpk. Baharudin Can, di hadiri Oleh Buya Zulhamdi TK Kerajaan Selaku Khalifah Ringan Ringan,Pimpinan Pusat Ponpes Nurul Yaqin Ringan Ringan Oleh Buya Drs. Idarussalam , Ketua Pembina Yayasan Bpk. Herman Nazar,SH.M.H,Ketua Yayasan Islam Cendekia Madani An-Nazary Buya Syafrial Alidin,M.Ag dan Pimpinan Pondok Pesantren Oleh Buya Ilham Sikumbang TK Kaciak,Ketua DPW Gempar’s Riau Amran Tambi, Ketua Ketua PKDP kab/kota Se Riau, serta Camat Tuah Madani dan Tokoh Masyarakat lintas Elemen Masyarakat lainnya.
Dalam Sambutannya Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin Pekanbaru menyampaikan Bahwa Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru ini adalah Untuk mewujudkan Cita-cita Syekh Ali Imran ( Pendiri Nurul Yaqin Pertama Kalinya Di Ringan Ringan kab.Padang Pariaman) Yang selalu menasihati dan mengingatkan kepada seluruh Santrinya agar Nurul Yaqin ini akan ada sampai Hari kiamat dengan mewujudkan 1000 ponpes Nurul Yaqin se Indonesia. Tercatat bahwa Nurul Yaqin Pekanbaru ini adalah Urutan ke 34 dari data Ponpes Nurul Yaqin se Indonesia.
“Buya Syafrial Alidin,M.Ag selaku Ketua Yayasan Islam Cendekia Madani menyampaikan Ponpes Ini Merupakan cikal bakal pengkaderan Tuanku dan Ulama di Masa Depan untuk Mengisi Kekosongan surau dan masjid yang sudah ditinggal wafat Oleh guru guru dimasa lalu, dan Dengan Semangat persatuan Perkumpulan Dunsanak PKDP se Riau Insyallah Ponpes ini akan segera hadir dan terwujud di Provinsi Riau, sebab Ponpes Nurul Yaqin ini Cabang pertama yang ada di Provinsi Riau”
Bpk Herman Nazar Selaku Ketua Pembina Yayasan Menyampaikan agar kita semua memberikan perhatian lebih kepada Adat dan Agama , serta mensolidkan perhatian agar pembangunan Masjid dan Ponpes Ini segera terwujud di Pekanbaru Riau ini. , beliau Menjelaskan bahwa tradisi ke pesantrenan itu memiliki ciri khas yang mampu menjawab polemik kehidupan. Dalam kesempatan itu beliau mengeluarkan Pepatah petitih yang sangat filosofis yang sarat akan makna bahwa “Laki- Laki minang itu bebannya sangat berat, tangan manjinjiang suok kida, bahu mamikua kapala manjunjuang, hal itu tergambar dalam pepatah adat”
“ kaluak paku asam balimbiang, timpuruang lenggak lenggokan, baok manurun kasaruaso, anak di pangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang di patenggangkan tenggang nagari jan binaso.” makna itu terdiri dari :
1. Tugas laki laki itu adalah, membesarkan anak.
2. Membimbiang kamanakan
3. MamPatenggangkan urang kampuang.
4. Manjago nagari jan binaso.
Lain halnya dengan Buya Zulhamdi TK khafilah Ringan Ringan menegaskan bahwa kehadiran kita ini adalah Wujud cinta kita kepada Rasulullah untuk kemudian kita teruskan perjuangan Rasulullah itu dalam majelis ilmu yang terstruktur dan berikurikulum yaitu kepesantrenan, dan beliau mendoakan seluruh kaum muslimin yang hadir agar dapat bermimpi berjumpa Rasulullah.
Dalam kesempatan ini terkumpul hasil hati kehati atau pencarian dana untuk pembangunan Masjid dan Ponpes Ini sebesar Rp.220 Jt dan 106 sak Semen,dan Acara ini ditutup dengan makan bersama yang sudah dihidangkan oleh Team Panitia. (Rilis)